Skip to main content

Featured

his grace and love

 "The Almighty has done great deeds to me and exalts the lowly people." GRACE AND LOVE Sunday, August 12, 2018 his grace and love Reading 1: Rev. 11:19a; 12:1-6a. 10ab Psalm: Psalm 45:10 c-12.16 Reading 2:1Cor 15:20-26 The Gospel: Lk 1:39-56 HR SP Of The Assumption  "My soul magnifies the Lord, and my heart rejoices because God, my Savior " (Lk 1,46-17) Today we celebrate the assumption of the Blessed Virgin Mary Heaven at once to meet our country's Independence commemoration of the 74. For that let us interpret our independence by learning from the Virgin Mary. Mary was an ordinary citizens who are certainly involved in the life of society. He felt concerned by the suffering and oppression of his people experienced as well as join the struggle to gain freedom. Santa Maria was taken to heaven is a Dogma of the Catholic Church promulgated by Pope Pius XII in 1950: "Santa Maria without blemish, the mother of God, after completing his lif...

merayakan Kemerdekaan Seperti Anugerah Dan Kasih Bunda Maria

Puisi Rohani merayakan Kemerdekaan Seperti Anugerah Dan Kasih Bunda Maria

"YANG Maha kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
ANUGERAH DAN KASIHNYA
Minggu, 12 Agustus 2018

Bacaan 1 : Why 11:19a;12:1-6a.10ab
Mazmur : Mzm 45:10c-12.16
Bacaan 2 : 1Kor 15:20-26
Injil : Luk 1:39-56
HR SP Maria Diangkat Ke Surga
"Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku"
(Luk 1,46-17)

Puisi Rohani merayakan Kemerdekaan Seperti Anugerah Dan Kasih Bunda Maria    "YANG Maha kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."  ANUGERAH DAN KASIHNYA  Minggu, 12 Agustus 2018    Bacaan 1 : Why 11:19a;12:1-6a.10ab  Mazmur : Mzm 45:10c-12.16  Bacaan 2 : 1Kor 15:20-26  Injil : Luk 1:39-56  HR SP Maria Diangkat Ke Surga  "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku"  (Luk 1,46-17)     Bunda Maria     Hari ini kita merayakan Bunda Maria Diangkat ke Sorga sekaligus  peringatan Kemerdekaan negara kita yang ke-74 di Tanggal 17 Agustus . Untuk itu marilah kita memaknai kemerdekaan kita dengan belajar dari Bunda Maria. Maria adalah seorang warga masyarakat biasa yang tentunya melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Ia merasa prihatin dengan penderitaan dan penindasan yang dialami bangsanya serta ikut berjuang untuk mendapatkan kebebasan.          Santa Maria diangkat ke surga merupakan Dogma Gereja Katolik yang diumumkan oleh Paus Pius XII pada tahun 1950: “Santa Maria tidak bercela, Ibu Tuhan, setelah menyelesaikan hidupnya di dunia ini telah diangkat pada kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya.” Dogma merupakan ajaran resmi Gereja yang harus ditaati oleh umat Katolik. Jadi, jangan mencari peristiwa ini dalam Kitab Suci..Sia-sia.          Yang paling penting adalah menimba kekuatan iman dari Santa Maria. Santa Maria adalah manusia seperti kita, namun sejak awal ia telah dipilih oleh Allah untuk kelahiran sang Penyelamat. Ia penuh dengan Roh Kudus, suci dan tidak bercela. Dengan “fiat”nya, ia dengan setia mendampingi Puteranya sampai di kayu salib; ia melakukan perutusan dari awal sampai akhir. Hidupnya dipenuhi oleh kasih Allah. Maka sudah selayaknya, Allah menganugerahkan kepada Santa Maria hidup abadi.          Oleh Gereja, Santa Maria diangkat menjadi ibu kaum beriman, gambaran Gereja, teladan iman dan kesempurnaan. Dengan demikian, kita pun mempunyai harapan untuk hidup mulia di surga, mempunyai teladan iman dan kesempurnaan, mampu bekerjasama dengan Allah untuk hidup mulia. Kita dituntut setia dan taat pada iman, mengandalkan Allah dan menyandarkan hidup pada-Nya sampai akhir hayat seperti Santa Maria, agar kita memperoleh ganjaran hidup abadi. Seandainya saat ini Anda meninggal, sudah layakkah menerima ganjaran surgawi?          Lebih dari itu, dengan bebas merdeka ia menerima panggilan dan tugas perutusan untuk menjadi Ibu yang Juru Selamat. Dengan jawaban "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu" (Luk 1,38), Maria mengambil bagian dalam karya Allah untuk memberikan kemerdekaan yang sejati, yakni pembebasan umat manusia dari kuasa dosa.          Maria ikut berjuang demi lahir dan hadirnya Sang Juruselamat di tengah-tengah dunia. Sejak dari Nazareth, menuju ke Betlehem, lalu ke Mesir, kembali ke Nasareth, sampai akhirnya paripurna di puncak Golgota, Maria selalu setia mendampingi Yesus dalam perjuangan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Tidak hanya berhenti di situ, Maria tetap setia mendampingi para murid dalam menghadapi masa krisis sampai akhirnya menemukan kehidupan baru sebagai komunitas "Gereja awal". Sampai sekarang, Bunda Maria yang telah mulia di surga, tentunya juga selalu setia menyertai perjuangan kita untuk terus-menerus mewujudkan kemerdekaan yang sejati.          Doa: Bunda Maria, doakanlah kami selalu agar kami dapat mengambil bagian secara konkret dalam mewujudkan kemerdekaan yang sejati demi terciptanya kedamaian dan kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata. Amin.          Salam Damai Kristus
Bunda Maria


Hari ini kita merayakan Bunda Maria Diangkat ke Sorga sekaligus  peringatan Kemerdekaan negara kita yang ke-74 di Tanggal 17 Agustus . Untuk itu marilah kita memaknai kemerdekaan kita dengan belajar dari Bunda Maria. Maria adalah seorang warga masyarakat biasa yang tentunya melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Ia merasa prihatin dengan penderitaan dan penindasan yang dialami bangsanya serta ikut berjuang untuk mendapatkan kebebasan.




Santa Maria diangkat ke surga merupakan Dogma Gereja Katolik yang diumumkan oleh Paus Pius XII pada tahun 1950: “Santa Maria tidak bercela, Ibu Tuhan, setelah menyelesaikan hidupnya di dunia ini telah diangkat pada kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya.” Dogma merupakan ajaran resmi Gereja yang harus ditaati oleh umat Katolik. Jadi, jangan mencari peristiwa ini dalam Kitab Suci..Sia-sia.




Yang paling penting adalah menimba kekuatan iman dari Santa Maria. Santa Maria adalah manusia seperti kita, namun sejak awal ia telah dipilih oleh Allah untuk kelahiran sang Penyelamat. Ia penuh dengan Roh Kudus, suci dan tidak bercela. Dengan “fiat”nya, ia dengan setia mendampingi Puteranya sampai di kayu salib; ia melakukan perutusan dari awal sampai akhir. Hidupnya dipenuhi oleh kasih Allah. Maka sudah selayaknya, Allah menganugerahkan kepada Santa Maria hidup abadi.




Oleh Gereja, Santa Maria diangkat menjadi ibu kaum beriman, gambaran Gereja, teladan iman dan kesempurnaan. Dengan demikian, kita pun mempunyai harapan untuk hidup mulia di surga, mempunyai teladan iman dan kesempurnaan, mampu bekerjasama dengan Allah untuk hidup mulia. Kita dituntut setia dan taat pada iman, mengandalkan Allah dan menyandarkan hidup pada-Nya sampai akhir hayat seperti Santa Maria, agar kita memperoleh ganjaran hidup abadi. Seandainya saat ini Anda meninggal, sudah layakkah menerima ganjaran surgawi?




Lebih dari itu, dengan bebas merdeka ia menerima panggilan dan tugas perutusan untuk menjadi Ibu yang Juru Selamat. Dengan jawaban "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu" (Luk 1,38), Maria mengambil bagian dalam karya Allah untuk memberikan kemerdekaan yang sejati, yakni pembebasan umat manusia dari kuasa dosa.




Maria ikut berjuang demi lahir dan hadirnya Sang Juruselamat di tengah-tengah dunia. Sejak dari Nazareth, menuju ke Betlehem, lalu ke Mesir, kembali ke Nasareth, sampai akhirnya paripurna di puncak Golgota, Maria selalu setia mendampingi Yesus dalam perjuangan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Tidak hanya berhenti di situ, Maria tetap setia mendampingi para murid dalam menghadapi masa krisis sampai akhirnya menemukan kehidupan baru sebagai komunitas "Gereja awal". Sampai sekarang, Bunda Maria yang telah mulia di surga, tentunya juga selalu setia menyertai perjuangan kita untuk terus-menerus mewujudkan kemerdekaan yang sejati.




Doa: Bunda Maria, doakanlah kami selalu agar kami dapat mengambil bagian secara konkret dalam mewujudkan kemerdekaan yang sejati demi terciptanya kedamaian dan kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata. Amin.




Salam Damai Kristus

Comments

Popular Posts